Analisis Sistem Informasi IT M&T area regional III PT Pertamina dalam Control Objective for Information and related Technology 4.1 (COBIT 4.1)
Bagian
Information Technology Marketing & Trading (IT M&T) area regional III PT. Pertamina (Persero) menangani
beberapa proses yang salah satunya adalah manajemen aset. Aktifitas dari proses
tersebut meliputi analisa kebutuhan hardware dari setiap unit bisnis se-Jatim,
Bali dan Nusa Tenggara, serta melakukan penyewaan dan pembelian, hingga
pendistribusian hardware ke masing-masing unit bisnis. Dalam mengelola proses
tersebut, digunakan beberapa aplikasi bantu yang diantaranya adalah SAP dan
aplikasi yang dikembangkan sendiri seperti aplikasi manajemen aset, helpdesk,
serta aplikasi OpManager, dimana pengimplementasian aplikasi tersebut terutama
manajemen aset sama sekali belum pernah diaudit guna memastikan keselarasannya
dengan tujuan bisnis TI. Untuk mengukur seberapa jauh keselarasan antara proses
bisnis, aplikasi, dan strategi bisnis perusahaan maka perlu dilakukan audit
sistem informasi dengan standar COBIT 4.1. Control Objective
for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan
standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh
IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT memiliki 4
cakupan domain, yaitu :
1.
Perencanaan
dan organisasi (plan and organise)
2.
Pengadaan
dan implementasi (acquire and implement)
3.
Pengantaran
dan dukungan (deliver and support)
4.
Pengawasan
dan evaluasi (monitor and evaluate)
Berdasarkan analisa dari hasil pengumpulan
bukti selama pelaksanaan audit sistem informasi manajemen asset di PT. Pertamina
dalam jurnal “Audit Sistem Informasi Manajemen Aset
Berdasarkan Perspektif Proses Bisnis Internal Balanced Scorecard Dan Standar
Cobit 4.1 (Studi Kasus: Pt. Pertamina (Persero))” didapat Hasil analisa
dari bukti yang digunakan untuk menentukan tingkat kematangan sesuai dengan
pernyataan yang terdapat dalam kerangka kerja COBIT. Setelah di dapat nilai
kematangan tiap proses-proses TI, maka selanjutnya nilai tersebut dapat direpresentasikan
ke dalam grafik jaring laba-laba. Adapun hasil dari kerangka kerja COBIT
tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Sedangkan untuk perhitungan tingkat
kematangan dapat dilihat pada Tabel 1. Dan untuk hasil representasi dari perhitungan
tersebut dapat dilihat pada grafik jaring laba-laba di Gambar 2.
Dari hasil tersebut di
dapat beberapa temuan yang memuat fakta-fakta baik yang telah dilaksanakan dengan
baik sesuai standard COBIT ataupun yang masih perlu diperbaiki lagi. Adapun
fakta-fakta yang telah sesuai dengan standard COBIT diantaranya
adalah:
1.
Perencanaan
dan organisasi (plan and organise)
• Terdapat
prosedur untuk proses bisnis yang ada secara keseluruhan
2.
Pengadaan
dan implementasi (acquire and implement)
·
Terdapat pengendalian terhadap perubahan yang dilakukan.
·
Terdapat pengelolaan program pelatihan bagi pengguna dan seluruh staf.
3.
Pengantaran
dan dukungan (deliver and support)
·
Terdapat aplikasi-aplikasi pendukung untuk melaksanakan proses bisnis secara
keseluruhan.
4.
Pengawasan
dan evaluasi (monitor and evaluate)
· Terdapat pengukuran dan evaluasi terhadap pelaksanaan proses
bisnis yang ada.
·
Terdapat pemantauan atas
proses bisnis TI secara keseluruhan
Selain terdapat
fakta bahwa perusahaan PT. Pertamina ini sesuai dengan Standar COBIT, terdapat
pula fakta-fakta yang masih perlu diperbaiki, diantaranya:
- Kurangnya pemantauan terhadap pengembangan proyek yang bersifat internal.
- Persetujuan untuk pengembangan proyek internal masih bersifat informal.
- Belum ada dokumentasi mengenai perencanaan proyek internal.
- Proses komunikasi kepada pengguna terkait pene ntuan dan anggaran investasi masih dilakukan di beberapa kantor unit.
- Belum ada pengelolaan pemasok.
Pada
kesimpulannya suatu perusahaan memerlukan pengololaan TI yang baik yang digunakan
untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Oleh sebab itu, penerapan TI di
perusahaan perlu dilakukan evaluasi. COBIT adalah salah satu standard yang bisa
digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja sistem. Menurut Management
Guidelines berdasarkan Maturity Model yang ada pada fram ework COBIT 4.1 domain
Deliver and Support, hasil evaluasi Sistem Informasi IT M&T area regional
III PT. Pertamina dalam hal Divisi Pelayanan Pelanggan rata-rata berada pada
level Managed and Measurable (proses telah dimonitor dan diukur) dengan
score Maturity Level
= 4,43 yang
berarti perusahaan telah mengawasi dan mengukur dengan baik
apakah proses pelayanan yang diberikan telah berjalan sesuai dengan prosedur
yang digunakan oleh perusahaan yaitu Standard
Operating Prosedur (SOP), meskipun telah mencapai level 4 namun perusahaan
perlu bertindak memperbaiki kekurangan yang ada sehingga dapat mencapai level 5
yaitu Optimized. Berdasarkan fakta yang ada di perusahaan, sejauh ini sistem
informasi yang digunakan untuk pelayanan pelanggan telah bekerja dan
dioperasikan dengan baik dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahan telah menyadari
pentingnya pengelolaan TI dalam proses bisnis perusahaan, terbukti dengan
adanya prosedur dan pelatihan dalam penggunaan program dan pada staf.
Perusahaan bekerjasama dengan pihak-pihak yang menangani bidang TI. Namun tak
bisa dipungkiri masih terdapat beberapa kekurangan dalam proses pelayanan yang
diberikan, karena itu perbaikan terhadap kekurangan yang ada perlu diperbaiki
demi peningkatan pelayanan kedepannya.
Sumber :
Comments
Post a Comment