Perekonomian Semakin Melemah Akibat Pandemik Covid-19
Perekonomian Semakin
Melemah Akibat Pandemik Covid-19
sumber : news.un.org |
Saat ini dunia sedang sibuk mengatasi
masalah pandemi virus covid-19. Virus yang bermula muncul kota wuhan, china yang diduga berasal dari
hewan kelelawar ini berhasil singgah ke beberapa negara, baik negara maju
maupun negara yang belum maju. Terpantau sejak awal kemunculannya dan hingga
bulan april ini jumlah yang terdeteksi positif, yang meninggal dunia, dan yang
sembuh dari berbagai dunia tersebar merata.
sumber : worldometers.info/coronavirus/ |
Penularannya yang sangat cepat dan dapat
mengakibatkan kematian, sejumlah negara mulai melakukan kebijakan pembatasan
interaksi untuk memutuskan mata rantai penularan virus ini. Kebijakan
pembatasan interaksi yang diberlakukan antara lain menjaga jarak aman saat
beinteraksi, pembatasan mobilitas seperti penghentian penerbangan langsung atau
pun transit dari dan ke negara-negara yang terdampak besar virus ini, dan
pembatasan akses ke tempat-tempat ramai, termasuk pemberlakuan belajar, bekerja
dan beribadah di rumah. Kebijakan tersebut
dilakukan untuk mengurangi kecepatan penyebaran virus ini.
Pemberlakuan kebijakan tersebut tentu berdampak
pada berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor perekonomian baik
lokal maupun internasional. Memburuknya kondisi ekonomi global, membuat
beberapa negara mengalami nilai tukar mata uang terhadap dollar anjlok,
contohnya nilai tukar rupiah terhadap dollar melemah, yang sebelumnya cukup
stabil di kisaran Rp 14.000 per dollar AS, namun sejak adanya wabah pandemik
ini rupiah terus terdepriasi (melemah) hingga Rp16.000 dan bahkan mendekati Rp17.000
per USD. Dengan melemahnya nilai tukar rupiah ini, pertumbuhan perekonomian di
Indonesia menurut menteri keuangan akan menurun dikisaran 2,3 persen atau
bahkan terburuknya dapat menyentuh angka negatif 0,4 persen. Kinerja investasi
yang ada di indonesiapun tertahan akibat penurunan kinerja ekspor.
Virus ini juga mempengaruhi bisnis maskapai.
Beberapa maskapai mulai memberlakukan PHK terhadap karyawannya baik bagi pilot,
awak kabin, teknisi ataupun karyawan lainnya. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kerugian yang diderita akibat penurunan jumlah penumpang. Selain maskapai
bisnis lain seperti usaha angkutan umum mengalami kerugian yang besar akibat
turunnya jumalh penumpang, jika hal tersebut masih berlangsung lama, para
pengusaha angkutan umum akan menutup sejumlah rute pelayanan angkutan.
Penurunan jumlah penumpang, pembatasan
penerbangan, dan kebijakan seperti social distancing ini juga berakibat
pada penurunan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Beberapa taman rekreasi,
kebun binatang, mall, dan wisata alam mulai banyak ditutup sejak munculnya
wabah ini, hal ini tentu merugikan pedagang, pengrajin, dan pebisnis yang
berada di sekitar tempat tersebut. Para pengrajinpun melakukan pemberhentian
karyawan karena penurunan omzet penjualan akibat penutupan pariwisata. Jika musibah
pandemik ini terus berjalan lama, jumlah pengangguran di Indonesia akan bertambah.
Tidak hanya karyawan saja yang terdampak
akibat munculnya pandemi ini, para nelayan, petani dan pengusaha budidayapun
mengalami kerugian. Nelayan terpaksa menjual hasil tangkapan dengan harga yang
murah atau turun lebih dari 50 persen dari harga biasa, karena banyaknya pabrik
pengolahan yang ditutup akibat kebijakan yang dilakukan untuk mengurangi laju penyebaran
Covid-19 ini. Para petani terpaksa memberhentikan kegiatan ekspor hasil panennya
ke luar negeri, dan menjual hasil panen kualitas ekspor ke masyarakat dengan harga
murah. Namun para petani ini dapat mengurangi kerugian dengan menjual hasil
panennya kepada pebisnis sayurbox untuk membantu penjualan kepada masyarakat. Sama
seperti petani dan nelayan, pengusaha budidaya contohnya budidaya ikan dan
udang mengalami penurunan harga akibat adanya pembatasan kegiatan ekspor, dan
bahkan terpaksa memanen hasilnya sebelum waktu panen dan menjual kepada
masyarakat dengan harga yang murah.
Harapan masyarakat musibah pandemik virus
covid-19 ini segera berlalu, dan segala kegiatan berjalan normal kembali.
Perekonomian di Indonesiapun diharapkan segera stabil. Untuk mewujudkan semua
harapan tersebut, diharapkan masyarakat dan pemerintah saling bahu-membahu membantu
dan mengikuti anjuran yang diberlakukan.
Referensi :
Zuraya, Nidia. 2020. Hadapi Kerugian,
Maskapai Mulai Lakukan PHK, pada laman https://republika.co.id/berita/q7sh1h383/hadapi-kerugian-maskapai-mulai-lakukan-phk,
diakses 1 April 2020.
Nugraha, Irwan. 2020. Pengiriman
Manggis Tasikmalaya ke China Dihentikan Akibat Wabah Virus Corona, pada laman
https://medan.kompas.com/read/2020/01/29/19434281/pengiriman-manggis-tasikmalaya-ke-china-dihentikan-akibat-wabah-virus-corona,
diakses 1 April 2020.
Imandiar,
Yudistira. 2020. Jurus KKP Jika Pandemi COVID-19 Ganggu Ekspor & Budi
Daya Perikanan, pada laman https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4957190/jurus-kkp-jika-pandemi-covid-19-ganggu-ekspor--budi-daya-perikanan, diakses 1 April 2020.
Julita, Lidya.
2020. Ucapkan Selamat Tinggal Pada Pertumbuhan Ekonomi RI 5%, pada laman
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200330141518-4-148479/ucapkan-selamat-tinggal-pada-pertumbuhan-ekonomi-ri-5 , diakses 1 April 2020.
Fajar, Taufik.
2020. Komentar Sri Mulyani soal Dampak Covid-19 ke Ekonomi RI, pada
laman https://economy.okezone.com/read/2020/03/28/20/2190520/komentar-sri-mulyani-soal-dampak-covid-19-ke-ekonomi-ri?page=2, diakses pada 1 April 2020.
Agustina, Alin.
2020. Dampak Pandemi Covid-19 Pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, pada laman
https://sukabumiupdate.com/detail/bale-warga/opini/66831-Dampak-Pandemi-Covid-19-Pada-Pertumbuhan-Ekonomi-Indonesia, diakses pada 1 April 2020.
Anonim. 2020. Efek Virus Corona ke
Wisata RI, pada laman https://travel.detik.com/travel-news/d-4928546/efek-virus-corona-ke-wisata-ri, diakses pada 1 April 2020.
Kurniawan, Andi. 2020. Dampak Coovid-19,
Pengusaha Angkutan Umum di Merangin Merugi Hingga Ratusan Juta, pada laman https://www.metrojambi.com/read/2020/03/26/52085/dampak-covid19-pengusaha-angkutan-umum-di-merangin-merugi-hingga-ratusan-juta,
diakses pada 1 April 2020.
Comments
Post a Comment